Ilustrasi anak menonton film di bioskop bersama orang tua/Freepik
Ilustrasi anak menonton film di bioskop bersama orang tua/Freepik
KOMENTAR

BARU-BARU ini kabar tentang orang tua yang memaksa anaknya yang masih kecil (usia 4 atau 5 tahun) menonton film Siksa Kubur karya sutradara Joko Anwar viral di media sosial.

Berawal dari seorang pengguna Instagram yang mengeluhkan keegoisan orang tua mengajak anaknya nonton film horor pada pukul 9 malam—di mana waktunya anak tidur. Ditambah lagi orang tua tak peduli sekalipun anaknya menangis ketakutan, bahkan memarahi anaknya.

Warganet yang membaca unggahan tersebut banyak yang tidak habis pikir mengapa ada orang tua yang bertindak jahat seperti itu terhadap anak kecil.

“Untuk bahaya, jelas ya bahaya sekali terutama bagi anak-anak yang masih di bawah umur, jujur… kita yang dewasa saja kadang trauma dan kepikiran terus setelah nonton film horor, karena tidak terbiasa ya,” ungkap Retno Ekapuri, S.Pd. M.Si, praktisi pendidikan yang juga guru BK (Bimbingan Konseling) saat diwawancarai Farah.id.

Retno yang akrab disapa Puput ini juga memaparkan sejumlah bahaya yang terjadi pada anak dan bisa terlihat baik dari kesehatan fisik maupun mental psikologisnya berikut ini.

1. Dari sisi pendengaran, sistem sound yang terlalu keras dapat menganggu pendengaran anak yang masih sangat rawan.

2. Fasilitas bioskop yang digunakan untuk umum bisa menyebabkan alergi bagi sebagian anak.

3. Untuk penglihatan, dengan situasi layar yang sangat terang membuat mudah merasa silau. Belum lagi jika terjadi perubahan cahaya berkali-kali atau bahkan gambar dengan latar yang gelap seperti di film horor, bisa membuat penglihatan anak tidak nyaman.

4. Secara kognitif usia dua tahun ke atas sudah dapat mengikuti musik dan memahami alur cerita, namun di usia tersebut anak juga belum dapat membedakan mana yang nyata atau tidak. Jika menonton film horor akan ada pemikiran bahwa ini nyata dan terbayang selalu sehingga menyebabkan rasa takut dan traumatis.

5. Masa kanak-kanak salah satunya diisi kemampuan meniru tingkah laku atau perbuatan. Karena itu sebaiknya menonton film yang memang baik ditiru dalam kehidupan sehari-hari.

6. Menonton film di bioskop kurang lebih 1 setengah jam sampai 2 jam bisa mengganggu aktivitas motorik anak. Si kecil diminta duduk diam dan menonton sedangkan anak lebih suka untuk bergerak. Kondisi itu tentu membuat anak tidak nyaman.

Sementara itu bagi para orang tua, Puput memberi tiga masukan.

Pertama, tinggalkan rasa egois, jika ingin me time dengan pasangan carilah waktu yang tidak menggangu anak dan rencanakan dengan baik jika ingin pergi menonton ke bioskop.

Kedua, jika tetap ingin mengajak anak menonton film di bioskop, pilihlah waktu dan jenis film yang tepat. Sebaiknya pilihlah jadwal bioskop di siang atau sore hari. Lalu pilihlah film yang bisa mengedukasi anak untuk diterapkan di kehidupan sehari hari sesuai norma dan perilaku yang baik.

“Dan ketiga, jangan lupa untuk me-review film yang sudah ditonton. Orang tua dan anak berdiskusi tentang apa yang mereka tonton. Jika ada yang baik, hal itu bisa diterapkan dalam keseharian keluarga. Namun jika ada hal buruk dalam film, orang tua harus mampu mengomunikasikan tentang itu dan mengarahkan anak untuk tidak menirunya,” pungkas Puput.




Kembali Beraktivitas Pascalibur Lebaran, Simak Tips Bekerja Efektif dan Lebih Fresh ala POCO

Sebelumnya

Tujuh Cara Menjadi Pendengar yang Baik Ala Ahli Public Speaking

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family